Wednesday 4 January 2012

ORGANISASI PEMASARAN

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Definisi umum dari organisasi bisnis adalah suatu identitas ekonomi yang diselenggarakan dengan tujuan bersifat ekonomis dan sosial.Tercapainya tujuan ekonomi dan sosial dari kegiatan bisnis. Secara ideal perlu didukungan oleh semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, berjasa dalam meraih keuntungan bisnis secara layak hal ini muncul dengan alasan bahwa keuntungan yang diperoleh bisnis, secara logis disebabkan karena jasa pihak lain terkait dengan kata lain, pencapaian tujuan bisnis terwujud karena telah didukung oleh sumber daya manusia.
Oleh karena itu, keuntungan yang diperoleh dari aktivitas berorganisasi dalam bisnis selayaknya dipergunakan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan maksud yang lebih luas dan komperhensif bagi kseluruhan pihak yang terkait, baik yang bersifat ekonomi maupun sosial. Baik yang terkait dengan sang pencipta  sebagai pemilik sumber daya maupun kepada pihak-pihak yang memanfaatkan hasil bisnis.
B.    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian, ruanglingkup Organisasi Pemasaran?
2.    Mengapa organisasi pemasaran perlu dalam suatu perusahaan?
3.    Bagaimana Organisasi Pemasaran, bisnis, dan kerjasama Menurut pandangan Islam?



PEMBAHASAN


A.    Aspek Organisasi Pemasaran
1.    Pengertian Organisasi
Menurut Stephen P. Robbins (1993), organisasi adalah unit sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dikoordinasikan untuk mencapai sejumlah tujuan.
Menurut James D. Money (1977), organisasi merupakan setiap kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Dwight Waldo (1953), organisai adalah struktur antarhubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang format dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem administrasi.
2.    Pengertian Organisasi Pemasaran
Untuk mengetahui apa itu organisasi pemasaran, kita perlu meninjau aspek organisasi pemasaran. Dengan mengetahui aspek organisasi pemasaran kita dapat memahami apa organisasi pemasaran itu sebenarnya.
Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan di bidang pemasaran. 
Menurut Peter Drucker mendefinisikan organisasi pemasaran adalah organisai yang memahami kebutuhan dan keinginan para pembeli, dan secara efektif mampu mengkombinasikan serta mengarahkan keterampilan dan sumber daya ke semua bagian organisasi dalam rangka memberikan kepuasan maksimal kepada konsumennya.


B.    Mengapa Organisasi Pemasaran Perlu dalam Suatu Perusahaan?
Ada empat alasan utama perlunya suatu perusahaan menyusun organisasi pemasaran, yaitu:
1.    Untuk membedakan tugas dengan tugas lainnya di bidang pemasaran, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari individu yang ada menspesialisasi usaha-usaha atau dirinya. Kegiatan yang dapat dispesialisasikan di dalam bidang pemasaran adalah kegiatan promosi dan advertensi, kegiatan operasi penjualan, dan kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran. Bentuk organisasi pemasaran yang mendasarkan diferensiasi dan spesialisasi seperti ini dapat dilihat pada struktur organisasi berikut:

Gambar 2.1
2.    Untuk memberikan kemungkinan dilakukannya koordinasi atas tugas-tugas atau usaha-usaha dan tenaga-tenaga yang ada sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat efektif.
3.    Untuk menentukan atau memberikan batasan tanggung jawab dan wewenang yang dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Deskripsi yang lengkap dari suatu jabatan mencakup pernyataan mengenai tanggung jawab dari seorang manajer yang mempunyai tanggung jawab untuk itu.
4.    Sebagai sarana atau alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan strategi pemasaran yang menyeluruh. Sebenarnya organisasi pemasaran dapat berupa pendorong maupun pembatas bagi penentuan strategi pemasaran dari suatu perusahaan. Hubungan antara organisasi pemasaran dan strategi pemasaran ini seperti terlihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pola Hubugan Antara Tujuan, Strategi, dan Organisasi Pemasaran

Belakangan ini, di dalam dunia usaha terdapat perkembangan keadaan dan penyempurnaan organisasi pemasaran sebagai akibat diterimanya konsep pemasaran oleh banyak perusahaan. Seperti kita ketahui, konsep pemasaran menekankan pada kepentingan konsumen untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka panjang. Usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen direfleksikan dengan mengadakan penyempurnaan organisasi pemasaran. Penyempurnaan ini meliputi usaha: 1) pemusatan tanggung jawab untuk fungsi pemasaran yang mencakup penjualan, advertensi, dan pelayanan kepada konsumen di bawah satu orang penjabat atau pimpinan pemasaran. 2) peningkatan dan perluasan kegiatan riset pemasaran, dan 3) perubahan seluruh fungsi yang tercakup yang semula hanya penjualan menjadi pemasaran. Banyak perusahaan besar di Indonesia telah mulai menerima dan menerapkan konsep pemasaran di perusahaannya.
Dari uraian ini kita dapat melihat bahwa dalam setiap perusahaan perlu adanya organisasi pemasaran sebagai wadah kegiatan dan sarana atau alat untuk pelaksanaan kegiatan di bidang pemasaran yang tidak terlepas dengan manajemen pemasaran. Perlunya organisasi pemasaran ini dikaitkan pula dengan adanya fungsi pemasaran dalam suatu perusahaan sebagai salah satu fungsi yang penting di samping fungsi lainnya, seperti produksi dan keuangan.

C.    Peranan Organisasi Pemasaran dalam pencapaian Tujuan Pemasaran
Pimpinan di bidang pemasaran sering gagal menilai atau kurang menghargai sepenuhnya akan pentingnya peranan organisasi yang baik. Hal ini terutama karena telah sedemikian lamanya penjabat atau pimpinan tersebut berkecimpung dalam pelaksanaan kegiatan atau operasi pemasaran. Akibatnya beberapa pimpinan hanya menekankan pada pelaksanaan operasi kegiatan pencapaian target di bidang pemasaran dengan sarana organisasi yang asal ada dan umumnya kurang efisien. Walaupun demikian, tidak berarti tidak ada pimpinan di bidang pemasaran yang telah bekerja secara efektif dan efisien dengan menggunakan sarana organisasi pemasaran yang baik atau sehat.
Di samping itu, perlu pula disadari bahwa usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran tidak mungkin hanya dilakukan sendiri oleh satu orang. Oleh karena itu, usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran dilakukan oleh sekelompok orang harus diorganisasi dan dikoordinasi sehingga dapat diharapkan tercapainya tujuan dan sasaran dalam bidang pemasaran. Sedangkan tujuan pemasaran dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari tujuan perusahaan secara keseluruhan. Adapun tujuan perusahaan secara umum adalah agar perusahaan dapat hidup, berkembang, dan bersaing. Hal ini pula yang menjadi landasan bagi tujuan di bidang pemasaran dari perusahaan tersebut. Dengan demikian organisasi pemasaran sebenarnya ditujukan untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan.
Pembentukan organisasi pemasaran dalam suatu perusahaan sebenarnya ditujukan untuk dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran ditujukan untuk dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Kegiatan pemasatran yang efektif dan efisien membutuhkan cara pengorganisasian yang baik dan tepat, terutama dengan pengaturan pembagian tugas, wewenang, dan dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara penjabat-penjabat dan para pelaksana atau petugas di bidang pemasaran. Di samping itu juga perlu diatur hubungan kerja penjabat-penjabat atau pimpinan-pimpinan yang ada dan didasarkan atas system serta prosedur kerjqa yang efisien. Perlu kita ketahui bahwa pembentukan organisasi pemasaran sangat penting dalam rangka konsep pemasaran yang terpadu (integrated marketing), agar pelaksanaannya dapat dikoordinasikan terarah pencapaian tujuan pemasaran. Sebenarnya bila kita berbicara mengenai pemasaran yang terpadu, ini akan berkaitan pada dua hal, yaitu:
1.    Marketing mix yaitu usaha-usaha untuk mengintegrasikan peralatan pemasaran (marketing tools) yang terdiri dari unsure-unsur yang kita kenal sebagai 4P.
2.    Organisasi pemasaran dan perusahaan untuk perpaduan usaha-usaha dari bagian-bagian yang ada di pemasaran dan di perusahaan, walaupun kemungkinan terdapat konflik. Bila terdapat konflik, maka hal ini hendaknya diperkecil dengan usaha-usaha koordinasi.
D.    Proses Penyusunan dan Struktur Organisasi Pemasaran
Apabila tujuan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu tahun telah ditetapkan dalam rencana perusahaan (corporate plan), biasanya tujuan tersebut tercermin dalam target dan anggaran. Target yang akan dicapai merupakan tujuan dalam bidang pemasaran. Dalam rangka mencapai tujuan (target) tersebut, manajer pemasaran harus mampu menganalisis situasi dan kondisi pemasaran yang dihadapinya, untuk dapat menetapkan strategi pemasaran yang direncanakannya secara tepat (efektif). Tugas pimpinan adalah merencanakan strategi pemasaran yang mencakup strategi produk, harga, distribusi, dan pemasaran, sehingga strategi tersebut dapat selaras dan terarah mencapai target. Disamping itu pimpinan juga bertugas mengatur dan mengarahkan pelaksanaan rencana strategi serta pengawasannya.
    Dari target pasar yang telah ditetapkan, kemudian dipecah-pecah menjadi target wilayah. Setelah target wilayah  ditentukan. Selanjutnya mengoraganisasi tenaga yang ada untuk mencapai target wilayah tersebut.
Untuk memungkinkan pimpinan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, dibutuhkan data/informasi pemasaran. Dengan data/informasi ini, pimpinan dapat mengambil keputusan yang objektif. Hubungan informasi dan pengambilan keputusan dibidang pemasaran dapat dilihat pada gambar 2.3:
Gambar 2.3 Hubungan Informasi dan Pengambilan keputusan di Bidang Pemasaran

Alasan penyusunan organisasi pemasaran :
1.    Penyusunan organisasi adalah untuk membedakan satu tugas dengan tugas lainnya sehingga diperoleh  efisiensi yang lebih besar terutama karena dimungkinkannya setiap individu menspesialisasi dirinya.
2.    Memungkinkan dilakukannya koordinasi atas usaha-usaha/tugas-tugas dan tenaga yang ada, sehingga usaha pengembangan pemasaran dapat efektif karena koordinasinya berada pada satu tangan.
3.    Menentukan/memberikan pembatasan tanggung jawab dan wewenang yang dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
4.    Sebagai alat untuk menyokong strategi perusahaan secara keseluruhan.
Dalam penyusunan organisasi pemasaran perlu memperhatikan beberapa determinan yang penting, yaitu objective, sikap terhadap pemasaran, jenis dan jumlah produk, dan sifat persaingan.
Organisasi pemasaran dapat berorientasi pada fungsi, produk (centralized or decentralized) atau pasar. Organisai pemasaran yang menekankan pada 4 fungsi yang khusus, yaitu seperti terlihat pada gambar 2.5






Organisasi pemasaran yang berorientasi pada produk, dilandasi pada kerumitan dan perbedaan produk yang dihasilkan (heterogen) sangat besar, masing-masing produk tersebut membutuhkan usaha pengkoordinasian seluruh program pemasaran. (Gambar 2.6)






Organisasi pemasaran yang berorientasi pada pasar, didasarkan pada lokasi konsumen/langganan adalah berjauhan, sedangkan perusahaan berkecenderungan untuk mendekati lokasi konsumen. Di lain pihak karena perbedaan segment pasar terutama terlihat dari tingkah laku konsumennya. (Gambar 2.7).






E.    Syarat-syarat Suatu Organisasi Pemasaran yang Baik
Ada beberapa persyaratan yang perlu ada agar diperoleh organisasi pemasaran yang baik. Persyaratan tersebut antara lain adalah:
1.    Jangkauan pengendalian (span of control), yaitu kemampuan seorang atasan mengendalikan bawahannya. Span of control ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan atasan dan bawahan, tingkat atau level dari manajemen tersebut, ruang lingkup dan jenis pekerjaan, rutin tidaknya pekerjaan yang ada serta pengalaman dari atasan dan bawahan.
2.    Koordinasi, yaitu kesatuan pengarahan dan kesatuan perintah sehingga kegiatan yang dilakukan dapat selaras dan terarah untuk pencapaian tujuan. Koordinasi ini dapat diharapkan bila terdapat tujuan policy dan prosedur kerja, perencanaan, ketentuan atau peraturan serta saling kerja sama (mutual adjusment).
3.    Kesepadanan wewenang dan tanggung jawab setiap penjabat dalam pemasaran mempunyai tugas dan tanggung jawab. Untuk melaksanakan tugas dan pertanggungjawaban tersebut, penjabat hendaklah diberikan wewenang yang sepadan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Hendaklah dijaga jangan sampai terjadi tanggug jawab yang dimintakan dari seorang penjabat lebih besar dari wewenang yang dibeikan kepadanya.
4.    Kelengkapan (complementary), yaitu semua kegiatan yang perlu ada dalam bidang pemasaran hendaklah terrcakup. Tidak ada suatu kegiatan yang harus ada, tidak tercakup dalam jabatan-jabatan yang disusun dalam organisasi pemasaran itu, sehingga semua kegiatan yang perlu jelas siapa penanggung jawab pelaksanaannya.
5.    Tidak terdapat tumpang tindih atau duplikasi (overlapping) tugas dan tanggung jawab. Adanya hal ini dalam organisasi dapat menimbulkan kekaburan tugas dan tanggung jawab. Kekaburan tugas dapat menimbulkan penggeseran atau pengalihan pertanggungjawaban.
6.    Internal control, yaitu terciptanya sistem saling mengawasi dengan memisahkan antara yang melaksanakan dan yang mengotorisasi serta yang membukukan.
7.    Kelanggengan (contuinity) organisasi, yaitu usaha untuk menjaga agar organisasi yang disusun tidak untuk periode tertentu dalam jangka pendek tetapi suatu masa yang lebih panjang dan dapat dipertahankan.


F.    Menurut Pandangan Islam
1.    Pengertian  Musyarokah
Istilah lain dari musyarokah adalah harikah atau  syirkah.
Musyarokah adalah kerja sama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan konstribusi dana dengan keuntungan dan resiko yang akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Musyarokah diterjemahkan ke dalam bahasa inggris adalah partnership. Sedangkan lembaga-lembaga keuangan islam menerjemahkannya dengan istilah “participation financing” musyarokah diterjemahkan ke dalam  bahasa Indonesia dengan istilah “ kemitraan” atau “ persekutuan” atau perkongsian.
1.    Rukun syarat serta dasar hukum yang melandasi musyarokah (syarikah), Menurut jumhur ulama rukun syarikah (musyarokah) ada tiga:
a)    Shighat/akad ( ijab dan qabul).
b)    Pihak yang berakad baik yang membawa modal ( syariku al-mal) ataupun membawa keahlian dan tenaga ( syariku al-band)
c)    Adanya usaha
Adapun syarat sah dan tidaknya akad syarikah adalah amat bergantung kepada sesuatu yang ditransakasikan, yaitu sesuatu yang harus bisa dikelola.sesuatu yang ditransaksikan , atau transaksi perseroan ini haruslah sesuatu yang bisa diwakilkan sehingga sesuatu yang bisa dikelola tersebut sama-sama mengikat mereka.
2.    Landasan hukum : Al-Qur’an dan Al-Hadist


KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Suatu organisasi pemasaran adalah wadah kegiatan dibidang pemasaran dan merupakan alat untuk mencapai tujuan dan alat untuk melaksanakan strategi pemasaran. Organisasi pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam pencapaian tujuan di bidang pemasaran dan tidak terlepas dari tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya organisasi pemasaran yang baik atau sehat agar tetap dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan perusahaan yang sekaligus tujuan bidang pemasaran.
Sesuai dengan apa yang kita bahas, selain organisasi pemasaran dalam paradigma modern, perlu juga mengkaji organisasi/kerjasama dalam pandangan Islam yang telah diuraikan sebelumnya. Pemakalah mempunyai pendapat mengenai kedua steatment tersebut, sesungguhnya prinsip organisasi, bisnis, kerjasama/musyarokah itu dibenarkan dan dibolehkan dalam Islam sebagaimana telah kita uraikan sebelumnya, asalkan tidak adanya kecurangan serta penipuan yang akan dapat menyebabkan salah satu pihak menanggung kerugian, oleh karena itu marilah kita bersama-sama beroganisasi, bekerja dengan menanamkan prinsip aqidah, akal yang bersih dan sehat dan berpedoman kepada al-Quran dan al- Hadist.

DAFTAR PUSTAKA


Anoraga, Andji. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofjan. 2010 Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis. Jakarta: Erlangga.

0 comments: